Rasulullah saw:
إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا
Sungguh Aku diutus sebagai Guru.
أَنَا عَبْدُ مَنْ عَلَّمَنِى حَرْفًا وَاحِدًا: إِنْ شَآءَ بَاعَ وَإِنْ شَآءَ أَعْتَقَ وَإِنْ شَآءَ اِسْتَرَقَّ
Aku adalah budak orang yang telah mengajariku satu huruf: kalau mau, bolehlah ia menjualku; kalau mau, boleh juga ia memerdekakan aku; atau kalau mau, bolehlah ia tetap memperbudak aku.
Kita jadi bisa menulis dan membaca
Kar’na siapa?
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu
Dari siapa?
Kita jadi pintar, dibimbing pak guru
Kita bisa pandai, dibimbing bu guru
Gurulah pelita, penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
Bait-bait syair lagu Jasamu Guru adalah pengakuan dan ungkapan tulus atas jasa-jasa para Guru. Bapak/Ibu Guru telah mendidik, membimbing, mengarahkan, membekali, menginspirasi dan memotivasi para murid-muridnya.
Kisah Laskar Pelangi adalah sedikit dari banyak kisah nyata bagaimana seorang Ibu Muslimah menjadi Guru yang selalu memotivasi dan menginspirasi murid-muridnya.
Allah swt adalah Sang Maha Guru. Allah swt merupakan pengajar pertama manusia. Sebagaimana tercantum dalam Al-Quran,
“Dan Dialah (Allah) yang mengajarkan kepada Adam nama-nama, semuanya..” (QS: Albaqarah: 31),
“Dialah (Allah) yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS: Alaq: 5)
“(Allah) Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (QS: Arrahman: 1-4).
Rasulullah saw dalam sabdanya menyatakan bahwa Beliau diutus sebagai seorang Guru. Guru adalah pewaris kenabian. Guru memiliki tugas sebagaimana seorang nabi bertugas.
Begitu mulianya Guru hingga Ali bin Abi Thalib berkata, “Aku adalah budak orang yang telah mengajariku satu huruf: kalau mau, bolehlah ia menjualku; kalau mau, boleh juga ia memerdekakan aku; atau kalau mau, bolehlah ia tetap memperbudak aku”.
Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada muallim (Para Guru) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR. Tirmidzi).
Sekian…
oleh Mukharom Al-Faqir
